Jumat,
10 Oktober 2014
Anatomi
dan Fungsi Otak Manusia
Otak
Anda mengendalikan semua fungsi tubuh Anda. Otak merupakan pusat dari keseluruhan
tubuh Anda. Jika otak Anda sehat, maka akan mendorong kesehatan tubuh serta
menunjang kesehatan mental Anda. Sebaliknya, apabila otak Anda terganggu, maka
kesehatan tubuh dan mental Anda bisa ikut terganggu.
Seandainya
jantung atau paru-paru Anda berhenti bekerja selama beberapa menit, Anda masih
bisa bertahan hidup. Namun jika otak Anda berhenti bekerja selama satu detik
saja, maka tubuh Anda mati. Itulah mengapa otak disebut sebagai organ yang
paling penting dari seluruh organ di tubuh manusia.
Selain
paling penting, otak juga merupakan organ yang paling rumit. Membahas tentang
anatomi dan fungsi otak secara detail bisa memakan waktu berhari-hari. Oleh
karena itu disini kita akan membahas anatomi dan fungsi otak secara garis
besarnya saja sekedar membuat Anda paham bagian-bagian dan fungsi otak Anda
sendiri.


Seperti
terlihat pada gambar di atas, otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
- Cerebrum (Otak Besar)
- Cerebellum (Otak Kecil)
- Brainstem (Batang Otak)
- Limbic System (Sistem Limbik)
1. Cerebrum (Otak Besar)
Cerebrum
adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral
Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan bagian otak yang
membedakan manusia dengan binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan
berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan
visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga ditentukan oleh kualitas
bagian ini.
Cerebrum
secara terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus. Bagian lobus yang menonjol
disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulcus. Keempat
Lobus tersebut masing-masing adalah: Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus
Occipital dan Lobus Temporal.
- Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.
- Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.
- Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.
- Lobus Occipital ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.
Apabila
diuraikan lebih detail, setiap lobus masih bisa dibagi menjadi beberapa area
yang punya fungsi masing-masing, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Selain
dibagi menjadi 4 lobus, cerebrum (otak besar) juga bisa dibagi menjadi dua
belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Kedua
belahan itu terhubung oleh kabel-kabel saraf di bagian bawahnya. Secara
umum, belahan otak kanan mengontrol sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri
mengontrol sisi kanan tubuh. Otak kanan terlibat dalam kreativitas dan
kemampuan artistik. Sedangkan otak kiri untuk logika dan berpikir rasional.
Mengenai fungsi Otak Kanan dan Otak Kiri sudah kami bahas pada halaman
tersendiri. Anda bisa membacanya dengan klik disini.
2. Cerebellum (Otak Kecil)
Otak
Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung
leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak,
diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan,
koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga menyimpan dan melaksanakan
serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil,
gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya.
Jika
terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan
koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang
tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya atau tidak mampu
mengancingkan baju.
3. Brainstem (Batang Otak)
Batang
otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala
bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang
belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan,
denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan merupakan
sumber insting dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari)
saat datangnya bahaya.
Batang
otak dijumpai juga pada hewan seperti kadal dan buaya. Oleh karena itu, batang
otak sering juga disebut dengan otak reptil. Otak reptil mengatur
“perasaan teritorial” sebagai insting primitif. Contohnya anda akan merasa
tidak nyaman atau terancam ketika orang yang tidak Anda kenal terlalu dekat
dengan anda.
Batang
Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:
- Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil. Otak tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan pendengaran.
- Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla mengontrol funsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan pencernaan.
- Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan apakah kita terjaga atau tertidur.
Catatan:
Kelompok tertentu mengklaim bahwa Otak Tengah berhubungan dengan kemampuan
supranatural seperti melihat dengan mata tertutup. Klaim ini ditentang oleh
para ilmuwan dan para dokter saraf karena tidak terbukti dan tidak ada dasar
ilmiahnya.
4. Limbic System (Sistem Limbik)

Bagian
terpenting dari Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang salah satu fungsinya
adalah bagian memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan mana yang
tidak. Misalnya Anda lebih memperhatikan anak Anda sendiri dibanding dengan
anak orang yang tidak Anda kenal. Mengapa? Karena Anda punya hubungan emosional
yang kuat dengan anak Anda. Begitu juga, ketika Anda membenci seseorang, Anda
malah sering memperhatikan atau mengingatkan. Hal ini terjadi karena Anda punya
hubungan emosional dengan orang yang Anda benci.
Sistem
limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh indera. Dialah yang
lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya rasa cinta dan
kejujuran. Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai "Alam Bawah
Sadar" atau ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik
seperti menolong orang dan perilaku tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan sistem
limbik ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya
cinta, penghargaan dan kejujuran.

Gambar Ilustrasi Fungsi Otak Kanan & Otak Kiri
Perbedaan
dua fungsi otak sebelah kiri dan kanan akan membentuk sifat, karakteristik dan
kemampuan yang berbeda pada seseorang. Perbedaan teori fungsi otak kiri dan
otak kanan ini telah populer sejak tahun 1960an, dari hasil penelitian Roger
Sperry.
Otak
besar atau cerebrum yang merupakan bagian terbesar dari otak manusia
adalah bagian yang memproses semua kegiatan intelektual, seperti kemampuan
berpikir, menalarkan, mengingat, membayangkan, serta merencanakan masa depan.
Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang lebih dikenal dengan Otak Kiri dan Otak Kanan. Masing-masing belahan mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).
Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.
Belahan otak mana yang lebih baik? Keduanya baik. Setiap belahan otak punya fungsi masing-masing yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Akan tetapi, menurut penelitian, sebagian besar orang di dunia hidup dengan lebih mengandalkan otak kirinya. Hal ini disebabkan oleh pendidikan formal (sekolah dan kuliah) lebih banyak mengasah kemampuan otak kiri dan hanya sedikit mengembangkan otak kanan.
Orang yang dominan otak kirinya, pandai melakukan analisa dan proses pemikiran logis, namun kurang pandai dalam hubungan sosial. Mereka juga cenderung memiliki telinga kanan lebih tajam, kaki dan tangan kanannya juga lebih tajam daripada tangan dan kaki kirinya. Sedangkan orang yang dominan otak kanannya bisa jadi adalah orang yang pandai bergaul, namun mengalami kesulitan dalam belajar hal-hal yang teknis.
Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang lebih dikenal dengan Otak Kiri dan Otak Kanan. Masing-masing belahan mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).
Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.
Belahan otak mana yang lebih baik? Keduanya baik. Setiap belahan otak punya fungsi masing-masing yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Akan tetapi, menurut penelitian, sebagian besar orang di dunia hidup dengan lebih mengandalkan otak kirinya. Hal ini disebabkan oleh pendidikan formal (sekolah dan kuliah) lebih banyak mengasah kemampuan otak kiri dan hanya sedikit mengembangkan otak kanan.
Orang yang dominan otak kirinya, pandai melakukan analisa dan proses pemikiran logis, namun kurang pandai dalam hubungan sosial. Mereka juga cenderung memiliki telinga kanan lebih tajam, kaki dan tangan kanannya juga lebih tajam daripada tangan dan kaki kirinya. Sedangkan orang yang dominan otak kanannya bisa jadi adalah orang yang pandai bergaul, namun mengalami kesulitan dalam belajar hal-hal yang teknis.
Ada
banyak cara untuk mengetahui apakah seseorang dominan otak kanan atau dominan
otak kiri. Misalnya dengan melihat perilaku sehari-hari, cara berpakaian,
dengan mengisi kuisioner yang dirancang khusus atau dengan peralatan
Electroencephalograph yang bisa mengamati bagian otak mana yang paling aktif.
Disekitar
Anda pastinya ada orang yang pandai dalam ilmu pengetahuan, tapi tidak pandai
bergaul. Sebaliknya ada orang yang pandai bergaul, tapi kurang pandai di
sekolahnya. Keadaan semacam ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara otak
kanan dan otak kiri.
Idealnya,
otak kiri dan otak kanan haruslah seimbang dan semuanya berfungsi secara
optimal. Orang yang otak kanan dan otak kirinya seimbang, maka dia bisa menjadi
orang yang cerdas sekaligus pandai bergaul atau bersosialisasi.
Untuk
mengoptimalkan dan menyeimbangkan kinerja dua belahan otak, Anda bisa
menggunakan teknologi CD Aktivasi Otak. Metode ini sangat mudah diikuti karena
Anda hanya perlu mendengarkan semacam musik instrumental yang dirancang khusus
untuk menyelaraskan dan mengaktifkan kedua belahan otak Anda.
PENGERTIAN ILMU FAAL OLAHRAGA
PENGERTIAN ILMU FAAL OLAHRAGA
Pengertian Ilmu Faal - Ilmu Faal merupakan
Ilmu yang mempelajari Faal atau fungsi bagian dari alat atau jaringan tubuh.
Psikologi faal adalah
suatu ilmu yang mempelajari mekanisme tubuh manusia dan kaitannya dengan
perilaku manusia. Dalam psikologi faal akan dipelajari bagaimana suatu
perilaku dapat mempengaruhi mekanisme tubuh manusia dan juga sebaliknya.
Ilmu Faal Olah Raga
Ilmu faal olahraga
adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia dan bagian-bagiannya pada waktu
olahraga. Faal olahraga sebagai ilmu amalan (Applied Science) merupakan dasar
dari ilmu kedokteran olahraga.
Definisi ilmu
kedokteran olahraga menurut A. Venerando (1975) adalah “Aplikasi ilmu
kedokteran pada olahraga dan aktivitas fisik umumnya, agar didapat keuntungan
segi preventif dan kemungkinan terapoetis dari berolahraga untuk mempertahankan
keadaan sehat dan menghindari setiap keadaan yang berhubungan dengan kelebihan
atau kekurangan latihan fisik” (Karhiwikarta, 1978).
Fisiologi olahraga
sebagai salah satu disiplin kedokteran berusaha untuk mempelajari efek latihan
terhadap tubuh, mempelajari bagaimana efisiensi tubuh manusia dapat diperbaiki
dengan latihan, mempelajari metoda yang paling sesuai untuk menilai 13
perbedaan parameter fisik dan fisiologis dan mempelajari bermacam-macam tes yang
cocok untuk mengukur keadaan kesegaran jasmani (Giam, 1993). Berdasarkan tipe
dan intensitas performance latihan, olahraga dapat dibagi menjadi 2 bagian
besar, yaitu:
- Olahraga dinamik, yaitu olahraga yang menyebabkan perubahan pada panjang otot dan pergerakan sendi dengan kontraksi ritmis, tetapi hanya terjadi sedikit perubahan pada kekuatan intramuskular.
- Olahraga statik, yaitu olah raga yang menyebabkan perubahan kekuatan intramuskular, tetapi tidak terjadi atau hanya terjadi sedikit perubahan panjang otot dan pergerakan sendi (Mitchell dkk, 1994). Olahraga dinamik dengan melibatkan banyak otot menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen. Sedangkan olahraga statik hanya menyebabkan sedikit peningkatan dalam kebutuhan oksigen.
Gangguan Faal (Fungsi)
Hati Yang Sering Ditanyakan Oleh Penderita
Penderita sering
memperlihatkan kepada dokter hasil laboratorium yang mencatat adanya gangguan
faal hati, kemudian meminta penjelasan dari hasil laboratorium bahkan memohon
pengobatan atas gangguan faal hati tersebut.
Sebagai seorang dokter
klinis kita tidak boleh lupa bahwa pertanyaan penderita itu sebenarnya mengacu
pada diagnosis penyakit saya itu apa sebenarnya! Untuk bisa menjawab pertanyaan
tadi dengan jitu, kita harus mengetahui bagaimana riwayat penyakitnya, simptomatologi
serta riwayat yang relevan dengan kondisi klinisnya. Riwayat mengkonsumsi
obat-obatan, termasuk obat tradisionil, eksposisi dengan zat kimia/makanan juga
perlu diperhatikan. Permeriksaan fisik untuk mencari tanda penyakit hati kronis
seperti palmar erithema, jaundice, spider nevi dansebagainya sangat membantu
dalam menganalisis hasil laboratorium tadi. Harus diingat bahwa kelainan faal
hati, dapat juga dijumpai pada penyakit-penyakit lain diluar penyakit hati,
misalnya penyakit kelenjar thyroid, payah jantung dan payah ginjal. Karena itu,
kita memerlukan pemeriksaan penunjang lainnya sehingga dapat memberikan
kesimpulan dari hasil laboratorium tadi.
Faal Hati yang sesungguhnya.
Hati merupakan organ
padat yang terbesar yang letaknya di rongga perut bagian kanan atas. Organ ini
mempunyai peran yang penting karena merupakan regulator dari semua metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak. Tempat sintesa dari berbagai komponen protein,
pembekuan darah, kolesterol, ureum dan zat-zat lain yang sangat vital. Selain
itu, juga merupakan tempat pembentukan dan penyaluran asam empedu serta pusat
pendetoksifikasi racun dan penghancuran (degradasi) hormon-hormon steroid
seperti estrogen.
Pada jaringan hati,
terdapat sel-sel Kupfer, yang sangat penting dalam eliminasi organisme asing
baik bakteri maupun virus. Karena itu untuk memperlihatkan adanya gangguan faal
hati, terdapat satu deretan tes yang biasanya dibuat untuk menilai faal hati
tersebut. Perlu diingat bahwa semua tes kesehatan mempunyai sensitivitas dan spesifisitas
yang berlainan, maka interpretasi dari hasil tes sangat dipengaruhi oleh
hal-hal tersebut.
Tes Faal Hati
Karena faal hati dalam
tubuh mempunyai multifungsi maka tes faal hatipun beraneka ragam sesuai dengan
apa yang hendak kita nilai.
Untuk fungsi sintesis
seperti protein, zat pembekuan darah dan lemak biasanya diperiksa albumin, masa
protrombin dan cholesterol. Fungsi ekskresi/transportasi, diperiksa bilirubin,
alkali fosfatase. ∂-GT. Kerusakan sel hati atau jaringan hati, diperiksa
SGOT(AST), SGPT(ALT). Adanya pertumbuhan sel hati yang muda (karsinoma sel
hati), alfa feto protein. Kontak dengan virus hepatitis B yaitu; HBsAg,
AntiHBs, HBeAg, anti HBe, Anti HBc, HBVDNA, dan virus hepatitis C yaitu; anti
HCV, HCV RNA, genotype HCV.
Secara umum ada 2
macam gangguan faal hati
1. Peradangan
umum atau peradangan khusus di hati yang menimbulkan kerusakan jaringan atau
sel hati.
2. Adanya
sumbatan saluran empedu.
Aneka macam hasil tes faal hati yang terganggu.
Tes faal hati yang
terjadi pada infeksi bakterial maupun virus yang sistemik yang bukan virus
hepatitis. Penderita semacam ini, biasanya ditandai dengan demam tinggi,
myalgia, nausea, asthenia dan sebagainya. Disini faal hati terlihat akan
terjadinya peningkatan SGOT, SGPT serta ∂-GT antara 3-5X nilai normal. Albumin
dapat sedikit menurun bila infeksi sudah terjadi lama dan bilirubin dapat
meningkat sedikit terutama bila infeksi cukup berat.
Tes faal hati pada
hepatitis virus akut maupun drug induce hepatitis. Faal hati seperti Bilirubin direct/indirect
dapat meningkat biasanya kurang dari 10 mg%, kecuali pada hepatitis kolestatik,
bilirubin dapat lebih dari 10 mg%. SGOT, SGPT meningkat lebih dari 5 sampai 20
kali nilai normal. ∂-GT dan alkalifosfatase meningkat 2 sampai 4 kali nilai normal,
kecuali pada hepatitis kolestatik dapat lebih tinggi. Albumin/globulin biasanya
masih normal kecuali bila terjadi hepatitis fulminan maka rasio albumin
globulin dapat terbalik dan masa protrombin dapat memanjang
Tes faal hati pada
sumbatan saluran empedu. Bilirubin direct/indirect dapat tinggi sekali (>20
mg%), terutama bila sumbatan sudah cukup lama. Peningkatan SGOT dan SGPT
biasanya tidak terlalu tinggi, sekitar kurang dari 4 kali nilai normal. ∂-GT
dan alkalifosfatase meningkat sekali dapat lebih dari 5 kali nilai normal.
Kolesterol juga meningkat
Tes faal hati pada
perlemakan hati (fatty liver). Albumin/globulin dan Bilirubin biasanya masih
normal. SGOT dan SGPT meningkat sekitar 2 sampai 3 kali nilai normal demikian
juga ∂-GT dan alkalifosfatase meningkat sekitar ½ sampai 1 kali dari nilai
normal . Kadar triglyserida dan kolesterol juga terlihat meninggi. Kelainan ini
sering pada wanita dengan usia muda/pertengahan, gemuk dan biasanya tidak ada
keluhan atau mengeluh adanya perasaan tak nyaman pada perut bagian kanan atas.
Pada kasus perlemakan hati yang primer maka semua pertanda hepatitis C harus
negatif.
Adanya pertanda hepatitis virus dalam darah penderita.
Penderita hepatitis A
akut atau baru sembuh dari hepatitis A, ditandai dengan IgM anti HAV yang
positif. Sedang IgG anti HAV positif sering ditemukan pada anak atau orang
dewasa dari negara berkembang dengan sanitasi lingkungan yang jelek. Ini
menandakan penderita pernah terinfeksi virus hepatitis A dimasa lalu. Karena
itu prevalensi IgG HAV dapat dipakai sebagai indeks sanitasi lingkungan suatu
negara.
Sembuh dari infeksi
Hepatitis B, ditandai dengan menghilangnya HBsAg dan timbulnya anti HBs. Sedang
IgM Anti HBc pos, berarti baru (recent) terinfeksi dengan hepatitis B.
Faal Hepatitis B yang menahun
- Hepatitis kronis fase replikatip/toleran. Ditandai dengan HBsAg+, HbeAg+, HBVDNA+ ( kuantitatif dapat >105 copy/ml). Tapi Faal hatinya normal
- Hepatitis kronis reaktif aktif (necro-inflamatory stage). Ditandai dengan HBsAg+, HBeAg+, HBVDNA+ (kuantitatif dapat >105 copy/ml). Tapi Faal hati nya Abnormal, terutama SGOT/PT tinggi (>3X nilai normal), albumin/globulin biasanya masih normal, bilirubin dapat menigkat sedikit (< dari 3 mg%)
- Hepatitis khronis B mutant. Disini HBsAg+, HBeAg negatif, tetapi anti HBe+, dan HBV DNA+. Liver fungsinya terganggu. Biasanya penderita ini, mempunyai penyakit hati yang lebih berat
- Hepatitis inaktif/integratif. HBsAg+, Anti HBe+, HBV DNA negatif atau dibawah < 103 copy/ml dan faal hatinya normal
- Sirosis hati B, rasio albumin/globulin terbalik, Bilirubin meningkat (< dari 5 mg%), SGOT> SGPT, biasanya meningkat sekitar 2 s/d 4 kali normal, tapi pada yang sirosis berat SGOT/SGPT dapat normal. HBsAg+, HBeAg/anti HBe dapat positif. HBV-DNA seringnya sudah negatif.
Faal Hepatitis C
1. Sembuh dari
hepatitis C, ditandai dengan anti HCV+, HCV-RNA – (negatif), faal hati yang
normal.
2. Hepatitis C
kronik, ditandai dengan Anti HCV+, HCV-RNA +, faal hati sebagian terbesar
terganggu, tapi bisa normal pada sebagian kecil penderita.
3. Sirosis hati C,
rasio albumin/globulin terbalik, Bilirubin meningkat( < dari 5mg%), SGOT
> SGPT, biasanya meningkat sekitar 2 s/d 4 kali normal, tapi pada yang
sirosis berat SGOT/SGPT dapat normal. Anti HCV dan HCV-RNA positif.
Faal Genotype hepatitis.
Pada hepatitis B ada 8
genotipe dan diberi nama abjad A sampai dengan H. Di Indonesia terutama
genotipe B dan C. Hepatitis C ada 6 genotipe dan diberi nama angka 1 sampai 6.
Dalam satu genotipe ada dibagi lagi menjadi sub-genotipe dan tambahan huruf
kecil dari a sampai c. Di Indonesia yang terbanyak adalah genotipe 1b. (>
65%)
Kelainan faal hati yang tidak specific
Hal ini biasanya
terjadi pada penderita penyakit hati yang telah mempengaruhi fungsi dari organ
lain seperti ginjal, paru jantung dsb. Dalam hal seperti ini, gambaran klinis
serta pemeriksaan penunjang seperti USG, CT scan dan ERCP (Endoscopy Retrograde
Cholangio Pancreatography) atau bahkan biopsi hati biasanya diperlukan untuk
menegakan diagnosisnya.
Hasil laboratorium faal hati yang normal pada penderita penyakit
hati yang menahun.
Penderita kronik
hepatitis B pada yang fase replikatif, inaktif/integratif sering menunjukan
hasil laboratorium yang normal. Juga pada penderita hepatitis C (dengan
HCV-RNA+), juga dapat menunjukan tes faal hati yang normal. Pada penderita
sirosis hati yang kompensata juga sering mempunyai tes faal hati yang normal.
Pada sirosis hati yang sudah lanjut sering kita mendapatkan kadar SGPT/SGOT
normal, hal ini terjadi karena jumlah sel hati pada sirosis berat sudah sangat
kurang sehingga kerusakan sel hati relatif sedikit. Tapi kadar bilirubin akan
terlihat meninggi dan perbandingan albumin/globulin akan terbalik. Bila kita
cermati lebih teliti maka kadar SGOT akan lebih tinggi SGPT.
Pelaporan hasil petanda hepatitis virus secara kuantitatif dan
kualitatif.
1. Faal Hepatitis
B.
Pemeriksaan kualitatif
selalu lebih sensitif dari pada pemeriksaan kuantitatif. Cara pemeriksaan
kuantitiatif hepatitis B dikerjakan dengan bermacam cara dan tiap cara
mempunyai sensitivitas tertentu dan juga pelaporannya dapat memakai satuan
tertentu. Lihat tabel 5. Hasil kuantitiatif hepatitis B diatas 105 copy/ml
dianggap batas untuk diobati.
2. Faal Hepatitis
C.
Juga pemeriksaan
kualitatif lebih sensitif dari kuantitatif. Ada bermacam cara pemeriksaan
kuantiatif HCV dan mempunyai rentang sensitivitas yang berbeda. Hasil
kuantitatif dari 1 cara pemeriksaan kuantitatif HCV, tidak dapat
disamakan hasilnya dengan pemeriksaan HCV dengan cara yang lain. Tabel 6
Penyakit yang jarang
tapi menunjukan gangguan faal hati
·
Penyakit thyroid/kelenjar gondok.
·
Penyakit hati auto immune (AIH)
·
Wilson disease
·
Alpha-1-antitrypsisn deficiency
·
Celiac disease
· Muscle disorders
Tidak ada komentar:
Posting Komentar